Latest News

Minggu, 18 Agustus 2019

6 Jenis Kulit Samakan dari Sapi


Dimulai dari belahan bumi utara, dulu kulit binatang kebanyakan dijadikan sebagai alat untuk melindungi dan menghangatkan tubuh dari alam yanSg tidak bersahabat. Bahan kulit binatang banyak difungsikan sebagai jaket untuk penghangat dan sepatu untuk melindungi kaki saat itu.
Lalu pada era saat ini, kita mungkin pernah atau bahkan sering menjumpai berbagai kerajinan yang terbuat dari kulit, diantara yang paling umum adalah untuk pembuatan pada jaket kulit, sepatu kulit dan tas kulit. Dan seperti yang kita tahu bahwa setiap barang-barang fashion yang terbuat dari kulit asli mempunyai nilai plus tersendiri.
Selain terlihat bagus dan berkelas, kerajinan yang terbuat dari bahan kulit ternyata lebih awet dan kuat dibanding dari bahan baku lainnya. Salah satu produk kerajinan kulit yang dapat dihasilkan dari berbagai macam jenis kulit asli jadi (kulit samakan) adalah tas kulit.
Tahukah kalian bahwa kulit hewan yang sering dipakai yaitu kulit sapi? Ya, kulit sapi adalah salah satu bahan baku terbaik untuk diproses menjadi bahan kulit jadi yang telah siap untuk diproduksi menjadi tas kulit dan berbagai macam kerajinan kulit lainnya.
Kulit samakan yang terbuat dari sapi sendiri dibedakan berdasarkan cara pengolahannya. Dan inilah beberapa jenis kulit samakan yang terbuat dari kulit sapi
1. Jenis Kulit Nabati (Vegetable Leather)
Jenis kulit nabati banyak diolah dari kulit sapi, meskipun semuanya tidaklah dari kulit sapi. Kulit nabati ini adalah jenis kulit yang paling ramah di kantong dibanding jenis kulit lain, disebut demikian karena jenis kulit nabati memakai bahan-bahan nabati (nonkimia) dalam penyamakannya.
Untuk mengenali kulit nabati cukup mudah, cirinya adalah karakter kulit nabati cenderung kaku dan warna kulit cenderung ke merah muda, namun tidak sepenuhnya merah muda, karena terkadang ada juga yang terlihat putih, tergantung keberhasilan pada proses penyamakan.
Jenis kulit ini masih bisa untuk diwarna, karena memang dari proses penyamakan tidak menggunakan minyak pewarna yang dapat menutupi bagian permukaan kulit. Akan tetapi beberapa orang lebih menyukai barang-barang dengan warna asli pada kulit ini karena merupakan ciri khas dari kulit sapi.
2. Jenis Kulit Finish Leather (Full Grain)
Full Grain / Finish Leather adalah jenis bahan kulit yang di proses secara utuh tanpa mengubah atau memodifikasi struktur permukaan kulit bawaanya. Sehingga motif permukaan pori-pori kulit (grain) masih terlihat alami atau natural, serta tekstur kulit binatang masih terlihat cukup jelas.
Dalam pembuatan kulit ada beberapa proses penting yaitu penggaraman-pengapuran-batting (penghilangan protein)-retanning-crusting dan finishing. Dari hasil finishing tersebut terbagi ke dalam 2 jenis kulit yaitu full grain dan corected grain.
Full Grain merupakan jenis kulit finishing yang tidak menggunakan proses modifikasi pada permukaan kulit sehingga motif  “grain” atau pori kulit masih alami atau original.
Berbeda dengan jenis kulit Corected Grain, ini adalah jenis kulit finishing yang pori kulitnya sudah dimodifikasi / dirubah baik dengan proses pengamplasan (buffing) atau pengecetan (roll coating) sehingga diperoleh permukaan grain-nya sudah tidak sesuai dengan grain kulit aslinya.
Kedua jenis kulit ini memang sedikit memiliki kemiripan. Namun jika anda sudah mengetahui mana pori kulit luar yang asli dan mana yang telah dimodifikasi maka kamu akan dengan mudah mengetahuinya.
3. Jenis Kulit Pull-up (Pull-up Leather)
Kalau anda melihat produk dari kulit sapi yang beraneka warna, sudah hampir bisa dipastikan itu masuk dalam jenis pull-up leather. Jenis kulit sapi yang satu ini memang paling banyak beredar di pasaran sebab sangat lentur sehingga mudah diolah menjadi beragam produk kerajinan.
Dalam penyamakannya, kulit Pull-up (Pull-up leather) menggunakan bahan kimia, namun tidak menghilangkan tekstur kulit sapi yang khas. Jenis kulit pull-up merupakan proses pengolahan lanjutan dari jenis kulit finish leather. Kulit yang telah selesai di proses menjadi finish leather kemudian ditarik melar sehingga didapatkan kulit yang lebih tipis. Kulit yang lebih tipis akan lebih mudah dibentuk menjadi berbagai jenis kerajinan kulit.
Kulit Pull-up ini memiliki warna yang sedikit memudar, sehingga memiliki keunikan tersendiri dan memberikan kesan vintage pada tas yang dihasilkan dibandingkan dengan tas dengan bahan kulit finish leather.
4. Suede Leather
Jenis bahan kulit sapi suede memiliki tekstur yang cenderung lembut dan beserabut. Hal ini dikarenkan suede diolah dari bagian kulit lapisan dalam kemudian diproses melalui penyamakan, kemudian diamplas dan disikat hingga diperoleh kulit yang berserabut yang memiliki bulu-bulu halus di pada permukaannya.
Karakter utama dari jenis bahan kulit sapi suede adalah bahan kulit yang tipis dan lembut. Harga kulit sapi jenis suede agak mahal dibandingkan dengan jenis nabati dan yang lainnya. Bahan kulit sapi jenis suede ini terkenal banyak digunakan untuk membuat tas kulit dan sepatu kulit.
Sepatu dengan bahan jenis kulit Suede umumnya lebih digemari oleh anak-anak muda. Sepatu kulit dengan jenis bahan kulit suede terkesan lebih santai dan tidak formal. Kelemahan sepatu dengan bahan jenis kulit Suede adalah mudah kotor, akan berubah warna jika terkena air, dan jahitanya lebih mudah tertarik.
Tentunya untuk bahan kulit suede memerlukan perawatan khusus mengikuti serat dan karakter dari kulit tersebut. Inilah salah satu hal penting ketika kamu sudah mengetahui bahan kulit untuk tas kamu, sehingga kamu bisa membersihkan dan menyesuaikan dari bahan jenis kulit ini.
5. Kulit Nubuck
Jenis bahan kulit Nubuck (Nubuck Leather) ini termasuk jenis kulit premium. Istilah Nubuck berasal dari kata new dan buck. Secara kasat mata, jenis bahan kulit Nubuck terlihat sama dengan jenis kulit Suede. Sebenarnya dari segi pengolahan, kedua kulit ini juga tidak berbeda, perbedaannya hanya bahan lapisan kulit sapi yang digunakan.
Tidak seperti jenis kulit Suede, jenis kulit Nubuck tidak dibuat dari bagian dalam kulit. Nubuck dibuat dari lapisan kulit bagian luar, setelah melalui proses pengolahan, permukaan kulit tersebut diamplas atau disikat untuk menghilangkan lapisan kulit paling atas sampai timbul tekstur yang halus dan rata.
Selain diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengolahannya, dalam pengamplasan tersebut juga harus dilakukan dengan kecermatan yang tinggi. Karena jika tekanan yang tidak sama bisa mengakibatkan serabut tidak rata, akibatnya ketidakrataan tersebut menyebabkan perbedaan warna pada permukaan kulit Nubuck.
Sehingga penampilannya pun bisa menjadi tidak rata, secara visual akan terkesan dalam satu permukaan terdapat warna gelap dan terang. Selain itu, serabut kulit Nubuck juga lebih halus dan rapat dari Suede. Dari segi harga, biasanya produk dari kulit Nubuck juga dihargai lebih tinggi daripada Suede.
6. Jenis Brush-off Leather atau Krom
Dari semua jenis kulit sapi, Brush-off Leather memiliki harga yang paling tinggi. Tidak perlu heran karena jenis kulit ini memang rumit dalam proses pembuatannya, mulai dari penyamakan hingga pemberian minyak. Kelebihan dari Brush-off adalah mudah dibersihkan. Brush-off leather atau Kulit krom adalah jenis kulit yang diproses dengan dilapisi bahan protektif seperti acrylic. Sehingga, menghasilkan jenis kulit yang sangat mengkilap, berwarna terang, dan licin. Jenis kulit ini pun memiliki ketebalan yang lebih daripada jenis kulit sapi lainnya, namun sangat lentur. Permukaan kulit ini juga sangat halus dan tidak tampak lagi serat-serat khas kulit sapi.
Itulah beberapa jenis kulit sapi yang diolah menjadi kulit samakan yang banyak dipakai pada produk-produk kerajinan kulit,  Semoga informasinya bermanfaat. 😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tags

Recent Post