Dimulai dari belahan bumi utara, dulu kulit binatang
kebanyakan dijadikan sebagai alat untuk melindungi dan menghangatkan tubuh dari
alam yanSg tidak bersahabat. Bahan kulit binatang banyak difungsikan sebagai
jaket untuk penghangat dan sepatu untuk melindungi kaki saat itu.
Lalu pada era saat ini, kita mungkin pernah atau bahkan
sering menjumpai berbagai kerajinan yang terbuat dari kulit, diantara yang
paling umum adalah untuk pembuatan pada jaket kulit, sepatu kulit dan tas kulit. Dan seperti
yang kita tahu bahwa setiap barang-barang fashion yang terbuat dari
kulit asli mempunyai nilai plus tersendiri.
Selain terlihat bagus dan berkelas, kerajinan yang terbuat
dari bahan kulit ternyata lebih awet dan kuat dibanding dari bahan baku
lainnya. Salah satu produk kerajinan kulit yang dapat dihasilkan dari berbagai
macam jenis kulit asli jadi (kulit samakan) adalah tas kulit.
Tahukah kalian bahwa kulit hewan yang sering dipakai yaitu
kulit sapi? Ya, kulit sapi adalah salah satu bahan baku terbaik untuk diproses
menjadi bahan kulit jadi yang telah siap untuk diproduksi menjadi tas kulit dan
berbagai macam kerajinan kulit lainnya.
Kulit samakan yang terbuat dari sapi sendiri dibedakan
berdasarkan cara pengolahannya. Dan inilah beberapa jenis kulit samakan yang
terbuat dari kulit sapi
1. Jenis Kulit Nabati (Vegetable Leather)
Jenis kulit nabati banyak diolah dari kulit sapi, meskipun
semuanya tidaklah dari kulit sapi. Kulit nabati ini adalah jenis kulit yang
paling ramah di kantong dibanding jenis kulit lain, disebut demikian karena
jenis kulit nabati memakai bahan-bahan nabati (nonkimia) dalam penyamakannya.
Untuk mengenali kulit nabati cukup mudah, cirinya adalah
karakter kulit nabati cenderung kaku dan warna kulit cenderung ke merah muda,
namun tidak sepenuhnya merah muda, karena terkadang ada juga yang terlihat
putih, tergantung keberhasilan pada proses penyamakan.
Jenis kulit ini masih bisa untuk diwarna, karena memang dari
proses penyamakan tidak menggunakan minyak pewarna yang dapat menutupi bagian
permukaan kulit. Akan tetapi beberapa orang lebih menyukai barang-barang dengan
warna asli pada kulit ini karena merupakan ciri khas dari kulit sapi.
2. Jenis Kulit Finish Leather (Full Grain)
Full Grain / Finish Leather adalah jenis bahan kulit yang di
proses secara utuh tanpa mengubah atau memodifikasi struktur permukaan kulit
bawaanya. Sehingga motif permukaan pori-pori kulit (grain) masih terlihat alami
atau natural, serta tekstur kulit binatang masih terlihat cukup jelas.
Dalam pembuatan kulit ada beberapa proses penting yaitu
penggaraman-pengapuran-batting (penghilangan protein)-retanning-crusting dan
finishing. Dari hasil finishing tersebut terbagi ke dalam 2 jenis kulit yaitu full
grain dan corected grain.
Full Grain merupakan jenis kulit finishing yang tidak
menggunakan proses modifikasi pada permukaan kulit sehingga motif “grain” atau pori kulit masih alami atau
original.
Berbeda dengan jenis kulit Corected Grain, ini adalah
jenis kulit finishing yang pori kulitnya sudah dimodifikasi / dirubah baik
dengan proses pengamplasan (buffing) atau pengecetan (roll coating)
sehingga diperoleh permukaan grain-nya sudah tidak sesuai dengan grain
kulit aslinya.
Kedua jenis kulit ini memang sedikit memiliki kemiripan.
Namun jika anda sudah mengetahui mana pori kulit luar yang asli dan mana yang
telah dimodifikasi maka kamu akan dengan mudah mengetahuinya.
3. Jenis Kulit Pull-up (Pull-up Leather)
Kalau anda melihat produk dari kulit sapi yang beraneka
warna, sudah hampir bisa dipastikan itu masuk dalam jenis pull-up leather.
Jenis kulit sapi yang satu ini memang paling banyak beredar di pasaran sebab
sangat lentur sehingga mudah diolah menjadi beragam produk kerajinan.
Dalam penyamakannya, kulit Pull-up (Pull-up leather)
menggunakan bahan kimia, namun tidak menghilangkan tekstur kulit sapi yang
khas. Jenis kulit pull-up merupakan proses pengolahan lanjutan dari jenis kulit
finish leather. Kulit yang telah selesai di proses menjadi finish leather
kemudian ditarik melar sehingga didapatkan kulit yang lebih tipis. Kulit yang
lebih tipis akan lebih mudah dibentuk menjadi berbagai jenis kerajinan kulit.
Kulit Pull-up ini memiliki warna yang sedikit memudar,
sehingga memiliki keunikan tersendiri dan memberikan kesan vintage pada tas
yang dihasilkan dibandingkan dengan tas dengan bahan kulit finish leather.
4. Suede Leather
Jenis bahan kulit sapi suede memiliki tekstur yang
cenderung lembut dan beserabut. Hal ini dikarenkan suede diolah dari bagian
kulit lapisan dalam kemudian diproses melalui penyamakan, kemudian diamplas dan
disikat hingga diperoleh kulit yang berserabut yang memiliki bulu-bulu halus di
pada permukaannya.
Karakter utama dari jenis bahan kulit sapi suede adalah
bahan kulit yang tipis dan lembut. Harga kulit sapi jenis suede agak mahal
dibandingkan dengan jenis nabati dan yang lainnya. Bahan kulit sapi jenis suede
ini terkenal banyak digunakan untuk membuat tas kulit dan sepatu kulit.
Sepatu dengan bahan jenis kulit Suede umumnya lebih digemari
oleh anak-anak muda. Sepatu kulit dengan jenis bahan kulit suede terkesan lebih
santai dan tidak formal. Kelemahan sepatu dengan bahan jenis kulit Suede adalah
mudah kotor, akan berubah warna jika terkena air, dan jahitanya lebih mudah
tertarik.
Tentunya untuk bahan kulit suede memerlukan perawatan khusus
mengikuti serat dan karakter dari kulit tersebut. Inilah salah satu hal penting
ketika kamu sudah mengetahui bahan kulit untuk tas kamu, sehingga kamu bisa
membersihkan dan menyesuaikan dari bahan jenis kulit ini.
5. Kulit Nubuck
Jenis bahan kulit Nubuck (Nubuck Leather) ini
termasuk jenis kulit premium. Istilah Nubuck berasal dari kata new
dan buck. Secara kasat mata, jenis bahan kulit Nubuck terlihat
sama dengan jenis kulit Suede. Sebenarnya dari segi pengolahan, kedua
kulit ini juga tidak berbeda, perbedaannya hanya bahan lapisan kulit sapi yang
digunakan.
Tidak seperti jenis kulit Suede, jenis kulit Nubuck
tidak dibuat dari bagian dalam kulit. Nubuck dibuat dari lapisan kulit bagian
luar, setelah melalui proses pengolahan, permukaan kulit tersebut diamplas atau
disikat untuk menghilangkan lapisan kulit paling atas sampai timbul tekstur
yang halus dan rata.
Selain diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses
pengolahannya, dalam pengamplasan tersebut juga harus dilakukan dengan
kecermatan yang tinggi. Karena jika tekanan yang tidak sama bisa mengakibatkan
serabut tidak rata, akibatnya ketidakrataan tersebut menyebabkan perbedaan
warna pada permukaan kulit Nubuck.
Sehingga penampilannya pun bisa menjadi tidak rata, secara
visual akan terkesan dalam satu permukaan terdapat warna gelap dan terang. Selain
itu, serabut kulit Nubuck juga lebih halus dan rapat dari Suede. Dari segi
harga, biasanya produk dari kulit Nubuck juga dihargai lebih tinggi
daripada Suede.
6. Jenis Brush-off Leather atau Krom
Dari semua jenis kulit sapi, Brush-off Leather
memiliki harga yang paling tinggi. Tidak perlu heran karena jenis kulit ini
memang rumit dalam proses pembuatannya, mulai dari penyamakan hingga pemberian
minyak. Kelebihan dari Brush-off adalah mudah dibersihkan. Brush-off
leather atau Kulit krom adalah jenis kulit yang diproses dengan dilapisi
bahan protektif seperti acrylic. Sehingga, menghasilkan jenis kulit yang
sangat mengkilap, berwarna terang, dan licin. Jenis kulit ini pun memiliki
ketebalan yang lebih daripada jenis kulit sapi lainnya, namun sangat lentur. Permukaan
kulit ini juga sangat halus dan tidak tampak lagi serat-serat khas kulit sapi.
Itulah beberapa jenis kulit sapi yang diolah menjadi kulit
samakan yang banyak dipakai pada produk-produk kerajinan kulit, Semoga informasinya bermanfaat. 😉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar